Hemat dari sudut perilaku.

1. Kebiasaan keluar kantor makan siang/malam, sementara ini dikurangi dulu, sebaiknya bawa bekal/delivery supaya bensin mobil nggak terbuang sia-sia terkena macet, dll.
2. Jika mau bepergian, ajaklah keluarga/rekan kantor yg mau pergi juga sehingga tidak perlu pakai dua mobil.lebih.
3. Manfaatkan angkutan umum seperti busway, KA, metromini sebisa mungkin.
4. Dalam kondisi jalan macet (luar kota), sebaiknya menepi saja, sekalian makan/buang air/isi bensin serta istirahat, tunggulah sampai jalanan tidak macet lagi baru berangkat.
5. Cara mengemudi harus smooth, kurangi frekwensi pengereman. Antisipasi traffic di depan anda, kalau di depan ada lampu merah, nggak perlu menggeber gas, biarkan mobil meluncur toh kena lampu merah juga. Ingat, jangan nge-gas lalu nge-rem, energi terbuang sia-sia di ban dan kampas rem.
6. Carilah rute/jalan alternatif yg tidak macet, agak jauh sedikit tidak apa-apa tetap lebih irit asal lancar.

Hemat dari sudut teknis:

1. Tekanan ban di angka 32-34 psi (sedikit diatas rekomendasi pabrik)
2. Lebar telapak ban jangan lebih dari 215
3. Saat meluncur/turunan, persneling jangan di posisi N, biarkan di D. Efek engine brake terbukti lebih menghemat bbm daripada stasioner.
4. Nyalakan AC seperlunya saja. Tapi saat ditol, justru nyalakan AC, jangan buka jendela.
5. Turunkan muatan-muatan tak berguna yg selalu ada di mobil. Pilih karpet > mobil yg ringan tapi kuat.
6. Minta bengkel melakukan setting timing yang tepat sesuai dengan BBM (Premium/Pertamax/ Pert+) untuk mobil Anda. Timing terlalu maju bisa menyebabkan ngelitik-boros. Timing terlalu mundur juga bisa boros.
7. Bersihkan saringan udara (bisa dilakukan sendiri) per 2500 km atau tergantung kondisi.

Hemat dari sudut pandang teoritis

1. Jangan memanaskan mobil terlalu lama, maksimum 2 menit saja. Warming-up mesin selama 30 menit, sama artinya dengan terjebak macet selama 30 menit juga. Bandingkan dengan, jika Anda menjalankan mobil tersebut dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam, selama 30 menit, maka Anda sudah mencapai jarak 30 km.
– Kasus I. Manasin mesin 30 menit, jarak tempuh 0 km.
– Kasus II. Mobil berjalan 30 menit dengan speed rata-rata 100 km/j, jarak tempuh 50 km.

Konsumsi BBM juga fungsi dari waktu, bukan hanya fungsi dari jarak loh….. Jika diasumsikan mobil Anda rata-rata konsumsi BBM-nya 10 km/l, maka untuk
– Kasus II akan menghabiskan 5 liter BBM
– Kasus I, tergantung cc mobil Anda, makin besar cc-nya maka makin boros.

Untuk < 1000 cc, selama 30 menit akan menghabiskan sekitar 0,5-1 liter BBM Untuk 1000 cc - 2500 cc, selama 30 menit akan menghabiskan sekitar 1-1,5 liter BBM Untuk > 2500 cc, selama 30 menit akan menghabiskan sekitar > 1,5 liter BBM

Semakin tinggi cc mobil Anda, maka konsumsi BBM cenderung melawan waktu daripada melawan jarak. Sebaliknya, jika cc mobil Anda kecil, maka konsumsi BBM cenderung ber-korelasi dengan jarak, bukan waktu.

Pengalaman pribadi:
BDG-JKT via puncak (170km), makan waktu sekitar 5 jam, konsumsi BBM sekitar 22 liter.
BDG-JKT via cikampek (160km), makan waktu sekitar 3,5 jam, konsumsi BBM sekitar 19 liter.
BDG-JKT via cipularang (130km), makan waktu sekitar 1,5 jam, konsumsi BBM sekitar 12 liter.