Suatu ketika, seorang hakim dan pedagang berjumpa dengan Nashruddin di jalan. Lalu hakim itu berkata padanya, ”Barangsiapa banyak bicara, akan banyak pula kesalahannya.” Lalu hakim itu berkata kembali, ”Apakah kamu akan menegur dan meluruskanku, jika suatu hari aku bersalah?” Nashruddin menjawab, ”Ya, suatu ketika aku pernah memasukkan seorang hakim ke dalam api neraka, sebagai ganti dari dua hakim yang sudah berada di dalamnya. Dan suatu saat, aku juga pernah salah ucap; aku berkata bahwa kata tujjar (para saudagar) adalah ganti dari kata fujjar (orang yang berbuat dosa), dan orang itu pasti masuk neraka.” Mendengar jawaban Nashruddin itu, mereka berdua malu dan pergi.