batu ginjalKetika mendengar penyakit gangguan ginjal, biasanya membuat trauma. Sebab, bayangan kita adalah bahwa biaya pengobatan penyakit tersebut mahal, apalagi kalau harus dioperasi. Tetapi, adakah cara yang lebih mudah mencegah batu ginjal dengan biaya yang murah?

Ada dua macam pencegahan batu ginjal, yaitu pencegahan primer dan sekunder. Pencegahan primer bagi mereka yang belum pernah menderita batu ginjal, tetapi cenderung akan mendapat batu ginjal, seperti mereka yang sering kurang minum di daerah yang udaranya relatif hangat, bagi mereka yang kadang-kadang terasa panas dan sakit sehabis buang air kecil, kemungkinan sudah ada kristal (batu halus) dalam saluran kencingnya. Untuk itu, disarankan periksa air kencing ke laboratorium apakah ada kristal atau apa jenis pengobatan atau pencegahannya.

Pencegahan sekunder bagi mereka yang sudah pernah menderita batu dan telah sembuh. Pada mereka yang pernah menderita beberapa batu atau batu yang relatif besar, cenderung kambuh lagi kalau tidak dicegah, terutama mereka yang kebiasaan kurang banyak minum air.

Dengan operasi batu ginjal dengan gelombang kejut extra corporeal shock wave lithotrpsy (ESWL), yakni batu dipecah dengan gelombang kejut dan diharapkan keluar melalui urine, besar kemungkinan masih ada tersisa pecahan batu pada lekukan ruang ginjal (pelvic calices). Demikian juga pada operasi ginjal dengan cara sayatan kulit dan alat neproskop untuk mengambil batu, kemungkinan masih ada batu kecil yang tertinggal pada lekukan ginjal.

Banyak Minum Air

Batu kecil yang tertinggal setelah operasi merupakan inti bagi pembentukan batu yang bertumbuh lebih besar jika tidak dicegah. Untuk mencegah batu ginjal primer atau sekunder ada beberapa langkah antara lain sebagai berikut: Dianjurkan minum air sehari, mulai bangun pagi sampai tidur malam hari lagi sekitar 10-12 cangkir air (2,5-3 liter) per hari. Hal ini untuk mencegah terbentuknya kristal batu baru dan melarutkan kristal yang sudah ada.

Selain itu, cegah jenis makanan yang banyak mengandung zat kapur dan oksalat seperti sayur bayam, tomat, asparagus, apel, kol, buah anggur, selada, brokoli, wortel, ubi jalar, dan lobak. Sebab, 80 % batu ginjal terdiri dari batu oksalat. Juga dibatasi makanan yang banyak mengandung zat kapur, seperti, tahu, susu kedelai diperkaya, jus jeruk diperkaya, buah ara, biji wijen dan yoghurt kedelai.

Hindari penggunaan obat-obatan yang banyak mengandung zat kapur seperti vitamin C dan zat kapur yang berbuih atau berbusa, dan obat tablet kalsium laktat. Batu ginjal 80 % terjadi pada air kencing yang bersifat asam. Sebab itu, dianjurkan makanan yang bersifat alkali atau basa untuk menetralkan asam dalam urine seperti bijian kacang, umbi bit, talas/keladi, kismis, gula merah, tetes gula, susu skim, dipilih dua jenis makanan 2-3 kali sehari secukupnya. Selain itu air teh dan kopi 2-3 kali secangkir sehari.

Obat-obatan pencegahan batu ginjal, antara lain, tablet bikarbonas natrikus 500 mg/tablet dua kali sehari 2 tablet (1 gram) dan atau kalium sitrat larutan 50 %, 2 kali sehari satu sendok makan (15 ml). Maksud pemberian kedua obat ini adalah membuat urine bersifat alkali, sehingga dapat mencegah terbentuknya batu dan juga dapat melarutkan batu yang kecil atau berbentuk kristal.

Obat lain adalah yang bersifat diuretic atau merangsang keluarnya urine, seperti hidrokloro-tiazid (HCT) 25 mg/tablet sekali sehari. HCT dan kalium sitrat, terutama untuk mencegah batu yang mengandung zat kapur.

Bagi penderita encok (gout) diberikan allopurinol 100 mg/tablet sekali sehari untuk mencegah batu asam urat. Untuk mengurangi pembentukan asam oksalat di dalam hati diberikan vitamin B6 (piridoksin) 100 mg/tablet sekali sehari satu tablet.

Dapat pula diberikan neurobion atau neurodex yang mengandung vitamin B6 200 mg, B1 100 mg, dan B12 200 mikrogram sekali sehari satu tablet. Demikianlah secara ringkas nasihat untuk pencegahan batu ginjal, semoga bermanfaat bagi mereka yang melakukannya.

Sahala Panjaitan
Sahalataylor@gmail.com