anak kecil berdoaKata “sabar” seringkali kita gunakan untuk menasehati atau menghibur seseorang. Namun seringkali pula kita menggunakan sabar yang tidak pada tempatnya. Untuk itu penting bagi kita mengetahui kapan kita harus bersabar dan kapan kita harus meninggalkan sabar.

Ada 5 Jenis sabar, yaitu:

1. Sabar yang wajib, yaitu
a. Sabar dari meninggalkan larangan Allah
b. Sabar dalam melaksanakan kewajiban
c. Sabar dalam menghadapi kesulitan, misalnya kesulitan ekonomi, sakit dll

2. Sabar yang dianjurkan, yaitu
a. Sabar dari meninggalkan hal yang makruh
b. Sabar dalam mengerjakan ibadah yang dianjurkan
b. Sabar dari menahan/meninggalkan dendam

3. Sabar yang dilarang, yaitu
a. Bersabar tidak makan dan minum hingga ia meninggal
b. Sabar tidak makan makanan haram saat tidak ada pilihan lain hingga akhirnya ia mati kelaparan

“Barangsiapa yang tidak punya pilihan lain selain daging haram, bangkai, dan darah, tetapi menolak memakannya sedang ia tidak punya pilihan lain hingga menyebabkan ia meninggal, maka ia akan masuk neraka” (HR Ahmad bin Hanbal)

c. Sabar menahan diri dari mengemis.
Imam Syafi’i membolehkan mengemis jika tidak ada pilihan lain dan dengan mengemis ini bisa menyelamatkan nyawanya atau menyelamatkannya dari berbuat yang dilarang.
d. Sabar menahan diri menghadapi hal yang bisa membunuhnya, misalnya tidak berusaha lari atau menghindar dari api, ular dan predator lainnya.
e. Sabar pada saat terjadi fitnah dimana umat islam saling membunuh (ikut bertempur).
Bersabar dengan tidak ikut terlibat dalam pertempuran sesama muslim adalah Mustahab (dianjurkan). Namun saat Muslim berhadapan dengan kaum kafir, wajib hukumnya membela diri (Jihad)

4. Sabar yang dimakruhkan
a. Sabar dengan meninggalkan keinginan jasmani (makanan, minuman, sex) hingga mengganggu kesehatannya.
b. Sabar dengan tetap mengerjakan hal yang hukumnya makruh

5. Sabar yang diperbolehkan (mubah)
a. bersabar dengan meninggalkan hal yang hukumnya mubah

ditulis ulang oleh Islamsejuk untuk IUA
Penulis asli: Bin Qayyim al Jawziyyah