Merokok merupakan salah satu penyebab penyakit kanker paru. SP/ALEX SUBAN

Perokok berat adalah orang yang sangat besar kemungkinannya terserang kanker paru. Selain itu, mereka yang tinggal di daerah yang udaranya terkena polusi berat atau yang bekerja di pertambangan juga termasuk calon penderita kanker tersebut.

Kondisi udara kota besar yang sudah terkena polusi dan gaya hidup merokok merupakan hal yang sering ditemui dan terjadi di masyarakat. Padahal, semua ini adalah sebagai penyebab terjadinya kanker paru. Orang yang terkena penyakit tersebut menurut dr P Handojo, SpP FCCP dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta Barat, gejalanya bisa dilihat dari napasnya yang sesak, sakit dada, batuk darah dan ada suara mengi lokal. Namun, ada juga orang yang tidak terlihat gejalanya akan tetapi bisa menderita kanker tersebut.

Sekalipun tidak menular, tetapi bila sudah terserang penyakit ini si penderita harus segera mendapat pengobatan yang tepat. Kalau tidak, mereka yang mengidap penyakit tersebut pada akhirnya tidak dapat lagi disembuhkan.

Untuk mengetahui orang terkena penyakit tersebut bisa dilakukan lewat berbagai pemeriksaan seperti foto toraks, CT Scan, PET Scan, pemeriksaan sitologi dahak atau biopsi. “Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah tumor itu ganas atau tidak,” ungkap Handojo. Dikatakan, jenis kanker itu sendiri terbagi dua, yakni small cell dan non small cell. Untuk yang small cell adalah kanker yang sangat ganas, menyebar dengan cepat sekali ke bagian tubuh lain dan pengobatannya adalah dengan kemoterapi.

Untuk menentukan stadium menurut Handojo, ada standarnya. Tentunya harus melalui USG, Bone Scan dan CT Scan otak. Pada stadium dini, kanker masih bisa diobati lewat bedah, namun pada stadium lanjut hanya dilakukan radiasi dan/ atau kemoterapi.

Kemoterapi sendiri banyak ditakuti orang, karena efek sampingnya yang parah seperti muntah-muntah, rambut rontok dan habisnya sel darah putih. “Tapi sekarang sudah banyak obat antimuntah dan yang lainnya yang membuat kemoterapi jadi lebih nyaman,” kata Handojo.

Dalam pengobatan kanker ini, hal yang paling baru adalah dengan pengobatan meminum kapsul. Ini disebut dengan targeted therapy, dimana kapsul tersebut akan menghambat sel kanker untuk tidak berkembang biak.

Jadi pasien bila sudah minum kapsul tersebut, selanjutnya harus secara teratur tetap meminum kapsul tadi. Harganya cukup mahal, sekitar Rp 700 ribu. Hanya dalam waktu dekat akan ada obat generik yang murah dan dapat dijangkau di Indonesia.

Kanker paru adalah suatu penyakit keganasan yang dapat dicegah, sekalipun benar ada hubungan dengan merokok. Bila berhenti merokok atau tidak merokok, maka risiko kanker paru akan menjadi kecil.

Pemerintah di beberapa negara maju seperti Australia, telah sukses menurunkan angka insiden kanker paru-paru dan pengaruhnya terhadap aspek sosial dan ekonomi, dengan memperkenalkan serta menjalankan kampanye antimerokok. Di samping itu, menjalankan peraturan yang ketat dalam hal pajak dan ketentuan-ketentuan penjualan rokok yang membuat harga rokok menjadi tidak terjangkau bagi perokok di bawah umur, promosi dan kesadaran akan kesehatan.

Hal penting lainnya adalah kampanye ‘Get Fit’, iklan dan marketing yang minim untuk produk tembakau, demikian pula larangan merokok di restoran, club, dan tempat-tempat publik lainnya. Kampanye agresif ini dilakukan melalui pendekatan holistik/menyeluruh mulai dari masalah merokok dan juga mengangkat isu mengenai kehancuran kesehatan di masa yang akan datang jika tidak ditanggapi dengan serius oleh pihak-pihak berwenang yang terkait dengan masalah kesehatan. [ARS/M-15]