Disebuah bus jurusan medan yang berasal dari solo terdapat 2 orang yang berlainan suku,yaitu orang batak dan orang jawa.semasa dalam perjalanan mereka berdua saling membanggakan daerah mereka masing-masing.si jawa membanggakan daerahnya seperti : banyaknya candi di jawa tengah yang sangat terkenal. Begitupun si Medan yang membanggakan Danau Toba yang insah dan sangat terkenal pula. Tidak terasa bahwa bus yang mereka naiki akhirnya tiba di terminal bus Medan,tetapi mereka berdua masih saja berdebat. Akhirnya dengan berat hati mereka turun daru bus. Begitu menjajakkan kakinya ketanah si jawa merasa kurang enak apabila mereka belum bisa cocok akhirnya ia minta maaf dengan keangkuhannya tadi dan si Medanpun tidak keberatan. Si Medan berkata
“Ngomong-ngomong dari Solo sampai ke Medan kita belum tahu nama masing-masing”.
“Oh iya benar juga”, kata si Jawa.
Dan merekapun berjabat tangan dan yang mulai menyebutkan namanya yaitu si Medan dengan agak keras si Medan menyebutkan namanya “Sinaga”.mendengar kata itu si jawa merasa kaget dan dalam hati Ia berkata ‘Udah turun masih sombong juga’ maka Ia menyebutkan namanya “Embahe Ulo (embahnya Ular)”. Ternyata si jawa mengira nama sinaga adalah dibuat-buat maka ia membalas dengan mengatakan namanya embahnya ular agar setaraf dengan nama “NAGA”.