Para penderita mag fungsional dianjurkan berpuasa karena dengan berpuasa, keluhan sakit mag hilang atau berkurang.

Para penderita mag fungsional dianjurkan berpuasa karena dengan berpuasa, keluhan sakit mag hilang atau berkurang.

Memasuki bulan puasa, para penderita mag (dispepsia) tak perlu takut jika ingin berpuasa. Berdasarkan penelitian di Paris, Prancis, dari 13 sukarelawan yang melaksanakan puasa, terjadi peningkatan pepsin dan peningkatan asam lambung, tetapi kondisinya kembali normal setelah mereka berpuasa.

Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) dr Ari Fahrial Syam SpPD KGEH mengatakan, puasa tidak makan dan minum selama sekitar 14 jam sehari akan mengubah perubahan keasaman lambung. Para penderita mag fungsional, ujarnya, dianjurkan berpuasa karena dengan berpuasa, keluhan sakit mag hilang atau berkurang. Diakui, memang pada minggu pertama puasa penderita mag merasa tak nyaman. Tetapi, dengan penggunaan obat penekan asam lambung yang bekerja selama 12 hingga 24 jam, asam lambung akan terkontrol.

Namun, untuk penderita mag organik yang mempunyai tumor, kanker tidak dianjurkan berpuasa. Berbeda dengan penderita mag fungsional berupa sariawan atau tukak pada lambung atau pada usus dua belas jari yang bisa berpuasa. Mereka, kata Ari, bisa berpuasa, namun dengan pemakaian obat yang berfungsi menekan asam lambung.

Pada minggu pertama, akan ada gangguan berupa muntah hebat. Pada kondisi ini penderita dianjurkan memeriksakan penyakitnya ke dokter. Uniknya, berdasarkan pengamatan, gejala mag organik justru muncul saat puasa. Jadi, para penderita mag organik bisa mencoba berpuasa untuk mengetahui gejala penyakitnya.

Berdasarkan penelitian, penderita mag organik berupa tukak, kondisinya lebih baik saat pemakaian obat dan puasa dibandingkan penderita yang memakai obat tanpa puasa. Seperti diketahui, penyakit mag adalah kumpulan gejala rasa nyeri atau rasa tak nyaman pada daerah ulu hati (epigastrum).

Gejalanya antara lain rasa tidak nyaman atau perih di sekitar ulu hati, mual dan muntah, kembung, cepat kenyang, sering sendawa, dan nafsu makan menurun. Mag terdiri atas dua, yaitu fungsional dan organik.

Mag fungsional tidak memiliki kelainan signifikan pada lambung atau usus dua belas jari. Sebaliknya dengan mag organik, memiliki kelainan di lambung dan usus dua belas jari berupa tumor, polip, tukak.
Biasanya, dispepsia fungsional muncul karena makan tak teratur, kebiasaan makan camilan berlemak, minum kopi atau minuman bersoda sepanjang hari, merokok, serta stres. Jika berpuasa, keluhan dispepsia fungsional berkurang atau sembuh.

Hal ini disebabkan selama berpuasa, penderita makan teratur, mengurangi makan camilan berlemak, mengurangi rokok, mengurangi minum kopi dan minuman bersoda, serta pengendalian diri.

Lansia Sakit

kiat berpuasaSelain penderita mag, kelompok lanjut usia (lansia) yang menderita sesuatu penyakit atau dikenal dengan lansia geriatri, menurut konsultan geriatri Dr Siti Setiati SpPD KGer, jika berpuasa perlu ekstra hati-hati. Sepanjang tidak ada penyakit akut atau penyakit terkontrol, kelompok lansia bisa berpuasa. Bahkan, ujarnya, penelitian pada lansia yang berpuasa membuktikan ada perbaikan, seperti penurunan kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan asam urat, serta tekanan darah terkendali.

Menurut Siti, manfaat puasa pada lansia terjadi karena puasa menurunkan masukan kalori sekitar 12-15 persen, menurunkan radikal bebas dan meningkatkan antioksidan. Pada hewan percobaan, katanya, mengurangi kalori bermanfaat memperpanjang usia, memperlambat timbulnya penyakit, dan meningkatkan antioksidan, serta menurunkan produksi radikal bebas.

“Puasa bermanfaat pada lansia, karena waktu tidur nyenyak yang normal untuk lansia menjadi lebih panjang, dan serum magnesium meningkat,” kata Siti.

Magnesium bermanfaat melindungi jantung, dan mencegah pembentukan plak di pembuluh darah. Selain itu, puasa juga bermanfaat psikologis berupa rasa tenang dan damai yang berdampak pada gula darah lebih stabil selama puasa. [SP/Nancy Nainggolan]