Sumber: tabloid Gaya Hidup Sehat

Dalam teori kedokteran Cina (TCM), orang yang kegemukan biasanya mempunyai bentuk tubuh lembab, mungkin lembab panas atau lembab dingin dengan kandungan air dalam tubuh melewati batas. Dijelaskan Untung Mardiyatmo, akupunturis yang tinggal di Yogyakarta, dalam metode pengobatan Cina dikenal prinsip menurunkan berat badan tanpa obat.

Ada banyak cara mengatasi kegemukan. Biasanya dengan membatasi jumlah asupan energi yang masuk ke tubuh. Namun, cara tersebut kurang realistis dan biasanya tidak bisa berjalan sesuai yang dikehendaki.

“Menurunkan berat badan dengan diet ketat seringkali efektif, tetapi tidak realistis karena pasien menjadi lemah dan sakit-sakitan. Pergi ke klinik diet bisa efektif, tetapi hasilnya tidak permanen. Begitu berhenti diet, Anda akan kembali gemuk,” kata Untung.

Katanya lagi, mengatasi kegemukan cara TCM lebih murah dan mudah. Kuncinya adalah diet seimbang. Pepatah kuno menyatakan: berhentilah makan sebelum Anda merasa kenyang. Dengan semakin makmurnya masyarakat, orang cenderung makan yang enak-enak saja. Makanan enak dan manis memang memuaskan mulut dan memperkuat lambung dan limpa, sehingga membuatnya menjadi makin kuat.

Lima Rasa
TCM mempercayai, organ tubuh dalam yang luar biasa kuat akan memperlemah organ lainnya. Lambung dan limpa yang terlampau kuat akan memperlemah ginjal dan kandung kemih.

Menurut Untung, kita sering lupa bahwa organ lain juga perlu diberi porsi makanan sesuai kebutuhan. Jantung misalnya, memerlukan rasa pahit, tetapi kita jarang memakannya karena rasanya tidak enak.

Makanan pedas bagus untuk paru-paru dan usus besar, tetapi kita jarang mengasupnya. Rasa pahit diperlukan untuk memperkuat ginjal dan kandung kemih, tetapi kita kurang menyukainya. Rasa masam diperlukan untuk memperkuat hati dan kandung empedu.

Sebenarnya ada cara yang lebih alamiah agar lambung dan limpa tetap kuat dengan tidak memperlemah organ lainnya. Caranya, memasukkan unsur lima rasa tersebut ke dalam resep makanan. Contoh saat Anda memasak daging yang mengandung banyak kalori, tambahkan kapulaga, belimbing wuluh, asam, lada, cengkih, bawang merah, bawang putih, cabai, atau biji pala.

Bahan-bahan tersebut bila dimakan sendiri-sendiri memang tidak enak, tetapi bila dicampur dengan daging rasanya akan saling menguatkan dan membuat lezat. Selain rasanya lezat, kita masih bisa memelihara organ dalam tubuh secara seimbang. Tidak mustahil kita dapat mengontrol berat badan dengan mengonsumsi cabai, lada, atau bawang yang bersifat yang.

Galakkan Kencing
Lebih lanjut kata dosen LPP ini, ada empat cara mengatasi obesitas. Pertama, menggalakkan kencing. Makanan yang bisa mendorong kencing adalah kacang merah kecil, jagung, kedelai, teh, atau kopi.

Khasiat teh selain untuk merangsang urin juga hebat dalam menggerus lemak. Masyarakat Mongolia mengimbangi konsumsi daging dengan selalu minum teh, terutama teh hijau.

Kenyataan menunjukkan, orang Inggris rata-rata lebih ramping dari orang Amerika karena kebiasaan minum teh. Kebiasaan minum teh tanpa gula seperti pada komunitas Jepang maupun Cina sangat bagus untuk menurunkan berat badan.

Sayang, meski suka minum teh, orang Indonesia biasa mencampurnya dengan gula. Akibatnya kurang bagus karena gula pasir bersifat yin, yang tidak cocok untuk menurunkan berat badan. Gula dikategorikan makanan manis yang bersifat memperkuat lambung dan limpa, sehingga asupan gula ini perlu dihindari atau dikurangi.

Umumnya orang berpendapat bahwa semakin banyak yang Anda makan, Anda akan bertambah gemuk. Namun, TCM menyangkal hal itu. Gemuk tidaknya seseorang tergantung pada dua hal: konstitusi fisik kita (bakat) dan apa yang kita makan.

Dikatakan bakat karena ada orang makan banyak tetapi tetap kurus, sementara ada yang makan sedikit, badannya tetap saja gemuk.

Kacang Merah
Untung mencontohkan, kacang merah kecil tiap 1 ons mengandung 319 kalori, hampir sama dengan 100 gram bistik sapi. Bedanya, kacang kecil merah tidak membuat gemuk. Bahkan, semakin banyak mengonsumsi kacang merah kecil akan membuat kita bertambah kurus merangsang keluarnya kencing. Alasan itu yang membuat Anda tetap kurus.

Hal yang sama berlaku untuk jagung. Dalam setiap 100 gram jagung terkandung banyak kalori. Nah, karena jagung bersifat diuretik, meskipun makan sepiring penuh jagung tidak perlu khawatir akan gemuk. Kenyataan ini bisa dilihat pada masyarakat yang menjadikan jagung menu utamanya seperti orang Madura, penduduk pegunungan, serta masyarakat desa. Jarang di antara mereka yang kegemukan.

Kedelai dan bawang juga dapat dimanfaatkan untuk merangsang pengeluaran air seni. Sarannya, rebuslah 200 gram kedelai bersama 100 gram bawang sampai lunak. Makan sebagai lalapan. Jika Anda tidak suka bawang, gunakan kacang merah kecil sebagai gantinya. Bawang berfungsi sebagai tonik energi, yang dapat membuat seseorang merasa penuh energi.

Kedua, mengeringkan air di dalam badan, yakni menyerap jaringan air dalam badan. Proses penyerapan air di dalam badan ini bisa diibaratkan sebagai menyerap air dengan kain kapas.

Mayoritas makanan dan tanaman obat yang mampu menyerap air dalam tubuh ini biasanya beraroma. “Herbal ini selain mampu menyerap air, juga mampu meredakan diare. Diare adalah pengeluaran kotoran berair melaui anus. Bila air dalam usus terserap, kotoran menjadi kering dan diare berhenti,” ungkap pria yang memperdalam pengetahuan akupuntur melalui program community development yang diadakan RS Bethesda Yogyakarta, tahun 2000 ini.

Dingin Pahit
Ketiga, mengurangi air dalam tubuh dengan mendinginkan tubuh, sehingga air dapat keluar melaui urin. Cara ini bermanfaat bagi mereka yang konstitusi fisiknya dikategorikan sebagai tubuh dengan lembab panas. Ibarat kayu akan sulit terbakar bila kayu itu lembab.

Tubuh panas dan lembab hanya menghasilkan asap dan itu tidak baik untuk tubuh. Akibatnya urin tidak lancar, kalaupun keluar hanya sedikit dengan warna merah. Strategi untuk mengatasinya adalah dengan membuat badan lebih dingin.

Makanan atau tanaman obat dengan energi dingin dan rasa pahit dapat digunakan untuk tujuan ini. Energi dingin mendinginkan tubuh, dan rasa pahit dapat mengeringkan. Contohnya pare.

Cara eksternal untuk membuat badan dingin adalah menggunakan air. “Kegiatan yang dilakukan di air seperti berenang, bekerja di sungai, atau mandi merangsang untuk keluarnya urin dalam tubuh,” kata pria yang lahir tahun 1960 ini.

Keempat, menghangatkan badan. Metode ini cocok untuk orang dengan konstitusi fisik lembab dingin. Ibarat gunung es, dengan menghangatkan tubuh, es akan mencair dan keluar dari badan, baik melalui keringat maupun pengeluaran urin.

Makanan dengan energi hangat dan panas akan meningkatkan panas badan dan rasa pedas bakal memperbanyak keluarnya keringat. Dalam formula herbal Cina kayu manis, jahe segar dapat meningkatkan panas badan sekaligus merangsang keluarnya keringat dan urin. Cara lain yang mudah untuk menghangatkan badan adalah melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, bekerja, dan sebagainya.
Mau mencoba? @ Hendra Priantono