mungkin selama ini kita sering mendengat istilah-istilah ini, namun kadang kita tidak tahu maknanya dan penempatannya (kapan dan di mana dipakai dan kapan kita perlu ucapkan)
—————————————-

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ada beberapa istilah yang umum digunakan :
1. Radhiallahu anhu / anha / anhum
“Semoga Allah Ridha kepadanya (laki-laki / perempuan / mereka) ”
Ini digunakan jika kita menyebut nama shahabat Nabi Shallallahu’alaihi wasallam
contoh :
Abu Bakar Ash-Shiddiq, radhiallahu ‘anhu
Aisyah, radhiallahu ‘anha
Fathimah, radhiallahu ‘anha
Abdullah bin Umar, radhiallahu ‘anhuma
Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, radhiallahu ‘anhum

Sebagai penghormatan dan pujian kita kepada mereka
karena Allah pun memuji mereka :
[yang artinya] :
“Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah syurga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya.
yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabb – nya
[Terjemahan Surah Al-Bayyinah : 8]

2. Rahimahullahu
“Semoga Allah Mengasihinya”
Ini digunakan jika kita menyebut nama orang-orang yang dengan ilmunya
menegakkan dan membela kalimatullah, membela Islam dan Sunnah.
Jika kita menyebut nama Tabi’in, Tabiuttabi’in, para ulama salafus shaleh
dan seterusnya yang mengikuti jejak mereka, dan telah meninggal terlebih dahulu.
contoh :
Imam Malik, rahimahullahu
Imam Abu Hanifah, rahimahullahu
Imam Ahmad, rahimahullahu
Imam Asy-Syafi’i, rahimahullahu
Ibnu Taimiyah, rahimahullahu
dst sampai generasi sekarang :
Syaikh Abdul Azis bin Abdullah bin Baaz, rahimahullahu
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, rahimahullahu
Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin, rahimahullahu
Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’, rahimahullahu
dll, ana tidak bisa menyebutkannya semua

Sebagai do’a dan penghormatan kita kepada mereka.

Kita tidak menggunakan istilah Almarhum kepada mereka
ataupun kepada orang-orang yang sudah meninggal,
karena istilah Almarhum bermakna suatu kepastian (Allah mengasihi mereka)
padahal tidak ada yang bisa memastikan apakah orang yang meninggal ini pasti
mendapatkan “rahiim” Allah atau tidak.

3. Hafidzahullah
“Semoga Allah Menjaganya”
Ini digunakan jika kita menyebut nama orang-orang yang dengan ilmunya
menegakkan dan membela kalimatullah, membela Islam dan Sunnah,
dan sampai sekarang mereka masih hidup
contoh :
Syaikh Ali Hasan Al-Halaby, hafidzahullah
Syaikh Musa Alu Nashr, hafidzahullah
Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly, hafidzahullah
Syaikh Masyhur Hasan Salman, hafidzahullah
Syaikh Rabi bin Hadi Al-Madkhaly, hafidzahullah
Syaikh Muhammad bin Hadi Al-Madkhaly, hafidzahullah
Syaikh Muhsin Al-Abbad, hafidzahullah

dll, ana tidak bisa menyebutkannya semua

Sebagai do’a dan penghormatan kita kepada mereka.

Wallahu’alam
Abu Fathimah Adnan Jusuf

http://www.mail-archive.com/assunnah@yahoogroups.com/msg10702.html

Silahkan buka situs ini, dan bila bisa memiliki bukunya akan lebih baik lagi
http://mumtazanas.wordpress.com/2007/05/29/al-manahil-lafzhiyyah/