Sarmin baru sekali ini ke Jakarta. Maklum dia baru saja menjual hasil

panennya, jadi sekali-sekali ingin menikmati pelesiran di ibukota.

Untuk oleh-oleh para sanak saudara di kampung dia berniat membeli

beberapa barang.

Suaru hari dia pergi ke Pasar Mangga Dua, karena katanya apa-apa

murah disana. Setelah berkeliling, mampirlah dia ke sebuah kios

pakaian. Pemilik kios itu adalah seorang Cina totok.

“Berapa baju yang ini ?”

“Ha-yya, GO CENG saja lah!”

Berkerut jidat Sarmin, karena tak tahu berapa GO CENG itu. Si empunya

kios karena melihat Sarmin terdiam lantas berkata:

“Boleh tawal lah sedikit”

Karena sudah terlanjur bertanya, untuk menjaga GENGSI, dengan

mantapnya Sarmin menawar:

“NING NONG boleh nggak?”

“Haa?’ terbelalak si engkoh. “Belapa itu Ning nong?”

“Lha GO CENG itu berapa hayo?” Sarmin balik bertanya.

“Go ceng itu lima libu woo!” jawab si engkoh.

Setelah berpikir sebentar Sarmin pun bilang:

“Ooo, kalau begitu, Ning Nong itu yaa….. kira-kira tiga ribu lima ratus lah!”