Sesaat setelah menjadi Kaisar Roma, cita-cita pertama Nero adalah menyanyi di depan publik. Ini sesuai dengan catatan ahli sejarah Suetonius. Setelah belajar menyanyi, Nero memulai debutnya di Naples.

Namun sebuah gempa bumi mengguncang theater saat Nero mulai bernyanyi – menyebabkan para penonton berlarian. Sejak saat itu, ketika ‘manggung’ Nero selalu memerintahkan agar pintu theater dikunci, dan tidak seorangpun boleh meninggalkan theater sebelum ia selesai ‘mentas’.

Akibatnya beberapa wanita terpaksa melahirkan di dalam theater saat Nero manggung. ‘Beban’ para penonton bertambah lagi dengan peraturan bahwa setiap orang harus bertepuk tangan setelah Nero selesai bernyanyi, dan tidak seorangpun boleh menguap atau tertidur saat pentas berlangsung. Siapa yang melanggar peraturan ini dapat dijatuhi hukuman mati di tempat.