Nasi bakar teri medan yang disajikan dengan lalapan dan lauk pauk. sp/Ignatius Liliek

Nasi bakar. Ada juga yang menyebutnya nasi buri (Sunda). Makanan yang diklaim asli Pandeglang, Jawa Barat ini belakangan mulai disajikan sejumlah restoran atau warung makan di Jakarta. Bagi Anda yang belum pernah mencicipi, jangan terkecoh dengan namanya. Ini bukan nasi yang dibakar seperti sate atau barbeque, walaupun memang ada proses pembakarannya.

Penasaran dengan nasi bakar ini? Cobalah ke Warung Cepuk, yang berada di Pengadegan Selatan VIII No 25, Jakarta Selatan. Warung ini berada di dekat kampus STEKPI, yang terkenal sebagai kawasan warung makan dan jajanan yang unik-unik. Dari luar, sepintas warung ini tidak terlihat istimewa. Bagian depan terpampang spanduk bertuliskan nasi bakar, sop iga, garang asam, cap cay dan aneka jus. Di pojok depan ada sejumlah pot tanaman. Tak ada tempat parkir yang luas, padahal ketika SP ke sana baru-baru ini, pengunjung siang itu cukup ramai.

Begitu masuk, pemandangan khas warung swalayan langsung terpampang. Warung yang dimiliki oleh Agus Syarief Hidayat ini menyediakan 14 pilihan menu setiap hari. Ada gulai ikan, sayur asam, pepes ikan mas, pepes tahu, pepes jamur, sop iga, iga garang asam, ayam garang asam, nasi bakar, ayam goreng kuning, telur bumbu bali, iga asam manis serta beraneka gorengan dan lalapan. Menurut pramusaji Deden, menu-menu tersebut berganti setiap hari, bisa ca kalian, cap cay, atau pepes ikan kembung. Bagi mereka yang berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah semua menu ini adalah makanan rumahan. Selain itu, warung yang berdiri sejak tahun 2002 itu ditata dengan konsep warteg dengan meja dan kayu jati, serta dinding gedek, member kesan rumahan.

Namun, menu utama warung yang pernah disinggahi maestro biola Idris Sardi, budayawan Cak Nun, dan mendiang Chrisye, itu adalah nasi bakar, iga garang asam, dan gulai ikan.

Tampilan nasi bakarnya, mirip otak-otak yang berukuran besar. Dari penuturan Deden, nasi bakar bisa dibilang nasi yang overcook. Pertama, beras dimasak dulu seperti halnya kita memasak nasi di rumah. Kemudian nasi itu digoreng lagi dengan bumbu yang terdiri dari racikan sereh, cabai, bawang merah, bawang putih, lengkuas, dan daun salam yang telah disangrai. Pada saat yang sama dicampuri teri medan atau udang, dan ati ampela yang sudah direbus. Setelah itu, nasi “goreng” itu dibungkus daun pisang lalu dibakar. Alasannya? “Supaya aroma daunnya bisa menyatu dengan nasinya,” jawab Deden.

Saat dicicipi, nasinya pulen. Bumbu yang dipakai meresap, membuat rasa nasi gurih alami. Cocok dengan rasa ati ampela dan udang yang khas. Benar-benar yummy! Bagi Anda yang suka rasa yang lebih gurih dan asin, nasi bakar teri medan adalah pilihan yang layak dicoba. Kalau belum cukup puas dengan lauk, bisa ditambah dengan bakwan udang atau bakwan jagung yang renyah. Juga tersedia lalapan segar dan sambal gratis.

“Saya suka nasi bakar di sini karena rasanya pas. Selain itu ada banyak pilihan menu makanan rumahan di sini,” kata Ida salah seorang pengunjung yang telah menjadi langganan setia Warung Cepuk yang tengah bersantap di sana siang itu. Ibu dua anak itu mengaku tidak masalah meski tidak masak sendiri di rumah. “Makanan di sini sudah satu selera sama orang rumah,” ujar Ida yang menu kegemarannya adalah iga garang asam.

Seperti apa iga garang asam? Menu ini ternyata khas Blitar, tempat asal Agus. Meski namanya mirip dengan garang asam Semarang, tetapi tampilan dan bumbu yang digunakan berbeda. Jika garang asam yang umumnya menggunakan daging ayam, garang asam ini menggunakan daging yang masih menempel pada iga sapi. Bumbunya pun tidak menggunakan santan, tetapi sereh, kunyit, kemiri dan asam, dengan kuah berwarna kuning.

Ternyata rasanya benar-benar mengejutkan. Rasa asam yang kuat telah menghilangkan rasa lemak yang biasanya begitu melekat pada daging sapi. Segar dan menggoda untuk melanjutkan suapan. Apalagi kemudian daging yang tadinya melekat pada tulang ternyata dapat dengan mudah lepas. Daging yang empuk dengan cepat luluh di mulut. Jika Anda berkesempatan mencoba, Warung Cepuk menyediakan nasi putih sebagai teman menu yang spektakuler ini. [W-10]