Raja Entah Berantah… merasa udah ingin pensiun, ia ingin penggantinya dapat
menutupi kejelekannya dimasa memerintah, dan melindungi keluarga dan keturunannya.
Untuk itu ia ingin menguji 2 menteri senior yang dianggap paling berpeluang, karena
mereka terkenal sebagai penjilat ulung dan pembantu setia raja.
Dipanggilnya sang menteri satu persatu kekamarnya dan tidak boleh menceritakan
apa yang terjadi dikamar pada siapapun, termasuk pada menteri yang di luar.

Menteri pertama masuk dan terkejut melihat sang raja yang sudah tidak memakai
selembar pakaianpun, tapi melumuri seluruh tubuhnya dengan kotoran dan sedang
duduk dikursi kesayangan sang raja.
RAJA : “Menteriku,.. berbuatlah sesukamu jika kau melihatku seperti ini.”
MENTERI I, bingung. Dan setelah berpikir sesaat, menteri itu mendatangi raja, dan dan menjilati muka raja sampai bersih, memohon pada raja untuk pindah dari
tempat duduknya, kemudian duduk dikursi raja setelah dibersihkan sebentar.
RAJA : “Apa maksud perbuatanmu hai menteri….?”
MENTERI I : “Hamba ingin membersihkan muka paduka, sebelum menggantikan paduka agar
rakyat tidak melihat kesalahan baginda, tapi aku tidak sanggup membersihkan semua.”
RAJA : “Bagus, kau menteri yang bijaksana, akupun dulu melakukan demikian, tapi
biarlah hanya aku yang berbut demikian.”
Menteri II masuk, dan mendapat perintah yang sama dengan menteri pertama. Setelah bepikir sejenak… menteri II menjilati dibagian tertentu sang raja, dan raja terlihat mendesah keenakan, setelah itu menteri II duduk bersila didepan raja.
RAJA : “Apa maksud perbuatanmu hay menteri….?”
MENTERI II : “Saya ingin melindungi dan membuat keturunan paduka bersih, dan yang
lebih penting saya bisa membuat raja sekarang merasa enak.”
RAJA : “Bagus kau penjilat yang sangat bijaksana, ceraikan istrimu, kawini anakku,
dan jangan lupa sering-sering seperti tadi…nanti kuwariskan negeri ini
padamu.”