Lemak yang berada di paha bisa membuat seseorang hidup lebih lama.

Mereka dengan lemak di paha dan punggung dapat hidup lebih lama karena perangkap secara efektif membantu mengeluarkan senyawa partikel lemak berbahaya. Demikian yang dilansir Reuters pada Selasa (12/1).

Banyak penelitian yang memperlihatkan kalau orang dengan akumulasi lemak di sekitar perut lebih mudah mati karena penyakit jantung dan penyebab lainnya daripada mereka yang memiliki banyak lemak di bagian bawah tubuh. Tetapi, alasannya masih belum jelas.

“Hal ini mungkin karena mekanisme berbeda yang terjadi di dalamnya terdapat mekanisme perlindungan pada tubuh bagian bawah, disebut lemak gluteofemoral (pinggul) dan ini sangat menarik,” kata Konstantinos Manolopoulos dari Oxford University, Inggris.

Manolopoulos menambahkan, kalau alat perlindungan pada tubuh bagian bawah, yaitu tempat pengumpul lemak memang telah dibuktikan dalam beberapa penelitian. “Lemak di pinggul dan paha tampaknya untuk menyimpan kelebihan asam lemak. Sedangkan, lemak, di kaki juga menyerap lemak dari makanan dan menyimpannya saat orang kelebihan makan,” kata Manolopoulos.

Selain itu, mereka dengan bentuk tubuh seperti buah pir juga memperlihatkan level senyawa yang disebut sitokin inflamasi dengan level yang rendah. Senyawa ini adalah senyawa yang mengindikasikan adanya senyawa kimia pada respons tubuh yang terkena infeksi dan juga dapat memerankan peranan dalam perkembangan penyakit jantung dan diabetes ketika aktif.

Kadar kolesterol juga menyebabkan rumitnya keseimbangan antar kepadatan tinggi lipoprotein (HDL), yaitu kolesterol baik yang memindahkan lemak berbahaya dari darah dengan kepadatan rendah lipoprotein (LDL), yaitu kolesterol jahat yang dapat mengeraskan dan menyumbat arteri.

Selain itu, lemak di paha juga bisa menjadi lebih stabil. Hal ini berdasarkan pada penelitian yang menunjukkan penghancuran lemak perut yang turun drastis selama puasa atau stres, menghancurkan komponen berbahaya dalam lemak.

“Mekanisme regulasi yang cepat atau mekanisme pelepasan dan penyimpanan asam lemak dan efek cepat atau lama matabolisme asam lemak akan kembali di analisis,” katanya.

Lemak pada kaki baik juga untuk menghasilkan hormon, seperti leptin yang membuat lemak dan mempengaruhi selera makan dan metabolisme, walaupun hal ini masih kurang dipahami. Tetapi, lanjut Manolopoulos, melalui pemahaman ini, lebih baik menggunakan obat untuk mengobati masalah obesitas dan penyakit lainnya, seperti diabetes dan jantung. [Reuters/NOV/M-15]