Kami Akan Menyerahkan Kota Ini Kepada Penguasa Islam

Menjelang penyerahan kota Yerusalem ke pihak kekuasaan Islam, Patriarch Sophronius, Uskup Agung, berkata kepada Abu ‘Ubaidah – panglima perang kaum Muslim – ” Kami hanya akan menyerahkan kota suci ini kepada penguasa tertinggi dari pihak Islam “. Setelah berunding dengan staf-nya, Abu ‘Ubaidah segera mengirimkan seorang utusan ke Madinah, dan mengundang ‘Umar bin Khaththab untuk menerima penyerahan kota suci Yerusalem itu.

‘Umar kemudian berkemas untuk menerima penyerahan itu. Pasukan kecil yang dipersiapkan untuk mengiringkannya ditolak. Dia lebih suka berangkat dengan seorang maula-nya, yaitu seorang hamba sahaya yang telah dimerdekakannya.

‘Umar berangkat menuju Yerusalem dengan menunggang seekor unta berwarna merah, membawa sekarung gandum, sekantong buah kurma, sebuah piring kayu, sebuah kantong air terbuat dari kulit, dan selembar tikar sembahyang. Dia menunggang unta bergantian dengan maulanya. Kadang-kadang ‘Umar menuntun unta, dan maulanya menunggang unta, atau ‘Umar menunggang unta, dan maulanya menuntun unta.

Ketika sampai di depan gerbang Stepanus, gerbang utama kota suci Yerusalem, kebetulan ‘Umar kebagian jatah menuntun unta. Pembesar-pembesar Yerusalem amat terkejut dan kagum akan kesederhanaan perilaku pemimpin tertinggi dalam Islam itu. Betapa seorang pemimpin dari sebuah imperium baru yang begitu luasnya, yang telah berhasil menaklukkan sebagian besar wilayah imperium Romawi dan Persia, berangkat dengan cuma menunggang seekor unta bergantian dengan hambanya.

“Kerendahan hati Sang Khalifah”
Teladan Sang Khalifah
Dari Celah-Celah Kehidupan ‘Umar bin Khaththab

——————————————————————————————————————————————————————-
Alhamdulillah, kutipan tentang kisah teladan dari Celah-Celah Kehidupan ‘Umar bin Khaththab telah selesai. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan kisah teladan dari ‘Umar bin Abdul Azis (cucu dari ‘Umar bin Khaththab) – baca ulang Kisah Teladan (2) tentang kisah lahir beliau. “Siapa ini keturunan ‘Umar yang diberi nama ‘Umar dan berperilaku seperti ‘Umar ?” *is*