KIAMAT SUDAH DEKAT

Telah dekat kepada manusia
hari perhitungan segala amalan mereka,
sedang mereka berada dalam kelalaian
lagi tak menghiraukannya
QS. Al Anbiyaa’ : 1

Kiamat sudah dekat! Begitulah kata Allah di dalam Al Qur’an. Itulah hari hancurnya segala kehidupan di muka bumi. Maka, Hari Berbangkit pun bakal terjadi tidak lama lagi. Yaitu ketika manusia dibangkitkan dari kematiannya. Dari dalam kuburnya. Dan, karena itu, Hari Perhitungan pun sudah hampir datang. Saat manusia dihitung segala amal perbuatannya. Antara perbuatan buruk dan amalan baiknya, kemudian dibalasiNya…

Benarkan semua itu sudah dekat dan bakal terjadi tidak lama lagi? Ya begitulah. Ada dua penjelasan tentang dekatnya hari Kiamat, hari Berbangkit dan hari Perhitungan itu.

Pertama, Hari Kiamat bakal terjadi tidak lama lagi dihitung dari saat-saat terjadinya kematian kita. Kenapa demikian? Karena saat berada di dalam Kubur, kita tidak akan merasakan waktu yang lama. Terasa singkat. Seperti satu hari atau setengah hari. Sebagaimana dikemukakan Allah di dalam FirmanNya.

QS. Al Israa’ (17) : 52
Yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira, bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja.

Di ayat lain lebih tegas, bahwa waktu di alam kubur itu memang terasa demikian singkat. Satu hari atau setengah hari saja. Bahkan, kehidupan di Bumi pun ketika dibandingkan dengan kehidupan akhirat menjadi sangat singkat. Juga, seperti satu hari atau setengah hari. Semua itu, disebabkan adanya relativitas waktu antara Dunia dan Akhirat.

QS. Al Mukminuun (23) : 112-113
Allah bertanya: ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?” Mereka menjawab: “Kami tinggal sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.”

Secara umum Allah mengatakan bahwa masa penantian di alam Barzakh itu memang berlangsung sangat cepat. Bagaikan waktu satu hari, atau lebih cepat tagi. Berarti, jika seseorang meninggal pada hari Minggu, sehari kemudian, yaitu hari Senin dia sudah akan dibangkitkan dari dalam kuburnya.

Anda mungkin masih merasa aneh dengan penjelasan ini. Akan lebih gamblang jika saya contohkan dengan orang tidur. Ya, kematian adalah ibarat orang tidur lelap. Tak merasakan apa-apa. Ketika terbangun, dia tidak tahu sudah berapa lama ia tertidur. Jika anda tanyai: hei berapa lama kamu tidur? dia pasti akan geleng-geleng kepala sambil mengatakan: entahlah, mungkin satu atau dua jam. Padahal ia telah tertidur selama 6-7 jam.

Ya, orang yang terbangun dari tidur lelapnya tidak akan pernah tahu berapa lama ia tertidur. Ia baru akan tahu lama tidurnya, jika ia melihat ke jam tangannya: ‘Oh, ternyata saya tertidur selama 6-7 jam. Lama juga, ya…’

Begitulah yang digambarkan oleh Allah dalam Al Qur’an terhadap orang-orang yang dibangkitkan dari dalam kuburnya. Ia merasa seperti bangun dari tidur saja.

QS. Yaa Siin (36) : 52
Mereka berkata: “Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya).

Maka kembali kepada hari Kebangkitan, Allah menegaskan bahwa saat-saat itu akan datang dengan cepat. Tak lama lagi. ‘Sehari’ sesudah kematian datang menjemput kita. Padahal, datangnya kematian itu pun tidak pernah kita ketahui. Yakinkah anda bahwa anda bakal masih hidup di tahun depan? Atau bulan depan? Minggu depan? Besok pagi? Satu jam lagi? Tidak, bukan?
Nah, inilah misteri kehidupan paling besar dalam kehidupan manusia: ‘kematian’, dan seluruh peristiwa yang bakal terjadi sesudah kematian. Yang jelas saat-saat itu bakal datang kepada setiap orang. Semakin mendekati kita semua…

Penjelasan yang ke dua tentang sudah dekatnya kiamat itu muncul dari prediksi astronomi. Bahwa Bumi ini bakal mengalami ‘kecelakaan’ dan bertabrakan dengan segerombolan benda langit di kabut Oort.

Itulah saat-saat hancurnya planet bumi, dengan kerusakan yang sangat fatal. Bumi bakal dibombardir oleh jutaan bebatuan dari angkasa luar, sehingga muncul angin badai, gempa bumi, gunung meletus dan bencana tsunami di mana-mana.

Kapan itu terjadi? Para pakar Astronomi mulai melihat tanda-tandanya dan menduga-duga waktu terjadinya. Yang jelas, kehancuran kehidupan bumi itu sudah pernah melanda bumi beberapa kali secara periodik, setiap 150-200 juta tahun sekali. Yang terakhir adalah di jaman Dinosaurus, sekitar 200 juta tahun yang lalu. Waktu itu, kehidupan makhluk raksasa itu mengalami kehancuran dan musnah.

Jika itu terjadi secara periodik, berarti peristiwa berikutnya akan terjadi tidak lama lagi? Ya, begitulah. Sekaranglah waktunya, planet bumi bakal didatangi lagi oleh segerombolan batuan dari angkasa luar dalam jumlah besar. Dan kemudian mengalami kehancurannya. Kapan persisnya? Allah mengatakan bahwa Dia masih merahasiakannya…

QS. Thaahaa (20) : 15
Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang. Aku merahasiakan (waktunya) agar tiap-tiap diri dibalas dengan apa yang ia usahakan.

QS. Al Ahzab (33) : 63
Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah”. Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.

TANDA-TANDA KIAMAT

Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu
kecuali hari kiamat (yang) datangnya kepada
mereka secara tiba-tiba, karena sesungguhnya
telah datang tanda-tandanya…
QS. Muhammad (47) : 18

Kalau kiamat sudah dekat, maka adakah tanda-tandanya? Ternyata Allah telah menginformasikannya di dalam Al Qur’an. Bahwa tanda-tanda kiamat itu sudah kelihatan. Akan tetapi, Allah tidak merincinya lebih lanjut. Sehingga kita harus mencari dari sumber lainnya. Yang pertama, info itu muncul dari penjelasan Rasulullah saw. Dan yang ke dua dari pengamatan ilmiah tentang memburuknya kondisi bumi dan kehidupan di dalamnya.

Dalam ayat berikut ini Allah menjelaskan kepada kita bahwa tanda-tanda kiamat itu sudah kelihatan. Namun, kepastian datangnya kiamat ternyata berada di luar kuasa manusia. Bahkan, soal waktu datangnya pun sulit ditentukan.

QS. Muhammad (47) : 18
Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?

Kenapa demikian? Karena gerombolan batu yang bakal datang menghancurkan Bumi itu berada di luar jangkauan manusia. Lintasannya belum bisa diamati. Yang diketahui hanyalah, bumi dulu pernah mengalami kejadian serupa beberapa kali. Nah, kini saatnya sudah dekat. Cuma itu informasinya.

Allah sengaja merahasiakannya agar manusia tidak bisa menghindari bencana dahsyat itu. Dia hanya memberikan tanda-tandanya. Di antaranya, Allah sudah menyebut nabi Muhammad sebagai Rasul penutup jaman. Rasul terakhir.
Berarti, tidak ada lagi rasul-rasul sesudah beliau. Atau dengan kata lain, beliau adalah rasul untuk jaman akhir. Jaman yang sudah dekat dengan peristiwa kiamat.

QS. Al Ahzab (33) : 40
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Dan dalam sebuah hadits (Bukhari-Muslim), Rasulullah saw membenarkan hal itu, sebagaimana diceritakan oleh Anas r.a.
Anas r.a. berkata, Nabi saw bersabda: aku diutus oleh Allah pada saat yang sangat dekat dengan hari kiamat bagaikan kedua jari (yang bersebelahan).

Maka, dalam berbagai hadits lain, Rasulullah menceritakan tentang tanda-tanda datangnya hari kehancuran itu. Di antaranya, Rasulullah bersabda sebagaimana diceritakan dalam Shahih BukhariMuslim berikut ini.
Anas r.a. berkata, Nabi Bersabda bahwa sungguh di antara tanda-tanda datangnya kiamat itu adalah hilangnya ilmu (agama), dipertahankannya kebodohan (dalam beragama), dan tersebar luasnya minuman keras, serta pelacuran.

Apakah tanda-tanda itu sudah terlihat kini? Oh ya, sangat jelas. Kita melihat betapa manusia semakin meninggalkan petunjuk Al Qur’an. Meskipun kebenaran Al Qur’an itu sendiri semakin terbukti. Tetapi manusia cuek dengan kebenaran itu dan lebih suka mengikuti keinginan hawa nafsunya.

Selain itu, pembelajaran ilmu agama semakin terpinggirkan. Kita lebih suka belajar agama hanya kulit luarnya saja. Hanya tata caranya saja. Jauh dari makna yang terkandung di dalamnya. Bahkan kita lebih suka menjalankan ritual-ritual agama tanpa paham maknanya. Karena itu, ibadah yang kita jalankan ini seringkali tidak memberikan dampak positif.

Itulah yang disebut Al Qur’an, dalam surat Al Maa’uun: banyak orang shalat tapi tetap celaka (masuk neraka), karena mereka lalai terhadap shalatnya, dan sekadar pamer alias riya’ dalam beribadah.

Tanda-tanda kiamat lainnya menurut hadits di atas adalah, banyak manusia yang lebih suka mempertahankan kebodohan di dalam beragama. Banyak orang beragama tidak lagi menggunakan akal, melainkan sekadar ikut-ikutan. Padahal, jelas-jelas Allah melarang kita untuk ikut-ikutan di dalam beragama. Orang yang beragama tanpa menggunakan akalnya, bakal mengalami masalah. Bahkan bisa tersesat.

QS. Al Israa’ (17) : 36
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

QS. Yunus (10) : 100
Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.

QS. Adz Dzaariyaat (51) : 11
(yaitu) orang-orang yang terbenam dalam kebodohan lagi lalai.

Begitulah kalau beragama hanya sekadar ikut-ikutan, dan tidak mempergunakan akal, yang terjadi adalah kerusakan. Atau, setidak-tidaknya tidak bermanfaat. Bahkan, seringkali diakali oleh orang-orang yang punya kepentingan di dalamnya. Sehingga, Allah ‘murka’ kepada orang-orang yang tidak menggunakan akal.

Jika cara demikian ini diterus-teruskan, bukan rahmatan lil alamiin yang akan kita peroleh, melainkan kehancuran. Kiamat! Beragama harus dilakukan dengan kepahaman yang baik. Dan dijalankan dengan penuh pengertian akan maksudnya. Tujuannya. Kepentingannya.

Tanda-tanda datangnya kiamat juga terlihat dari semakin banyaknya peredaran khamr dan pelacuran. Khamr adalah sesuatu yang memabukkan seperti minuman keras dan narkoba. Yang menyebabkan hilangnya akal sehat.

Kita semua tahu, hal-hal semacam ini kalau dibiarkan merajalela bakal menghancurkan suatu masyarakat ataupun bangsa. lni adalah perbuatan yang merusak generasi masa depan. Islam sangat melarang perilaku yang seperti ini. Jika, diterus-teruskan pastilah yang akan terjadi adalah kiamat bagi masyarakat itu.

Kita lihat saja, bangsa-bangsa yang melakukan praktek demikian akan mengalami penurunan kualitasnya. Dan sedang menuju kehancurannya.

Kalau kita lihat di sekitar kita, banyak bangsa yang telah terjebak dalam kondisi itu. Apakah mereka juga bakal mengalami kehancuran? Tentu saja. Kapankah itu terjadi? Bergantung kondisinya. Yang jelas Allah mengatakan: Tidak lama lagi, tinggal menghitung hari.

QS. Maryam (19) : 84
maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka, karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan) untuk mereka dengan perhitungan yang teliti.

Maka, tanda-tanda terjadinya kiamat itu sebenarnya adalah sesuatu yang logis dalam kehidupan kita. Jika kondisi seperti itu sudah meluas di seluruh permukaan bumi, semua bangsa, maka bumi ini bakal mengalami kehancurannya.

Nah, apakah kita telah melihat tanda-tanda itu dalam kehidupan modern? Ya, telah terjadi dimana-mana. Kejahatan dan ‘kebodohan agama’ telah meruyak dimana-mana. Merata di berbagai bangsa.

Maka bergantung kita. Apakah hal ini akan kita teruskan ataukah kita surutkan. Jika kita surutkan, Insya Allah kiamat tidak akan segera terjadi. Allah menunda kehancuran itu sampai kejahatan dan kebodohan terjadi dalam kadar yang sangat fatal.

Di suatu hadits dikatakan, jika masih ada manusia yang beribadah kepadaNya, Allah masih belum akan menghancurkan kehidupan di muka bumi. Atau dalam kalimat yang berbeda dikatakan bahwa sejahat-jahatnya manusia adalah orang yang masih hidup saat datangnya kiamat…

Tanda-tanda akhir jaman lainnya adalah terjadinya pembunuhan dimana-mana. Nyawa manusia seperti tidak ada harganya. Entah karena rebutan kekuasaan politik, ekonomi, harga diri, atau apa pun, begitu gampangnya manusia membunuh sesamanya…

Abu Hurairah r.a. berkata, Nabi saw bersabda: saatnya semakin dekat, amal kebaikan makin berkurang, dan kebakhilan makin merata, fitnah merajalela, serta banyak haraj. Sahabat bertanya: apakah haraj itu? Jawab Nabi saw: pembunuhan, pembunuhan.
[HR. Bukhari-Muslim]