Saudaraku, ada lima belas kesengsaraan yang akan menimpa orang yang
mengabaikan waktu shalat. enam kesengsaraan akan menimpa ketika di dunia,
tiga ketika sakaratul maut, tiga ketika di dalam kubur, dan tiga lagi
ketika bangkit dari kubur.

Enam kesengsaraan ketika di dunia adalah:
Pertama , dicabut keberkahan hidupnya.
Kedua , dihapus ciri-ciri orang saleh yang berada di wajahnya.
Ketiga , setiap amal baik yang di lakukan,tidak akan di beri pahala oleh
allah.
Keempat , doa yang di panjatkan tidak akan pernah dikabulkan.
Kelima , tidak akan pernah mendapatkan bagian dari doa orang-orang yang
saleh.
Keenam , keluar dari dunia tanpa membawa iman.

Sedangkan tiga kesengsaraan ketika sakratul maut adalah :
Pertama , mati dalam keadaan sangat hina.
Kedua , mati dalam keadaan sangat lapar.
Ketiga , mati dalam keadaan sangat dahaga, sehingga apabila seluruh air
samudra diminum, tidak akan bisa mengurangi rasa hausnya.

Tiga kesengsaraan ketika di dalam kubur adalah :
Pertama , segera dijepit oleh kubur.
Kedua , sepanjang siang dan malam dibakar dengan api membara.
Ketiga , dililit dengan erat sekali oleh ular besar bernama Syuja; Ular
ini matanya terbuat dari api. Kukunya panjang terbuat dari besi, yang
panjangnya setiap kukunya adalah perjalanan sehari.

Dan tiga kesengsaraan ketika dibangkitkan dari kubur adalah :
Pertama , dihisab dengan berat.
Kedua , mendapat murka Allah SWT.
Ketiga , dimasukkan ke dalam Neraka.

Karena itu, ketika mendengar suara adzan, bergegaslah wudhu untuk
mendirikan shalat. Karena adzan memiliki makna-makna filosofis yang luar
biasa.
Dalam kitab Tanbihul Ghafilin disebutkan bahwa Sa’id Jubair berkata, Ibnu
‘Abbas ra ketika mendengar suara (seruan) adzan, ia menangis sampai basah
sorbannya, dan merah matanya. Ketika ditanya, beliau menjawab, “Seandainya
manusia tahu persis suara (seruan) mu’adzin, pasti tidak mungkin sempat
beristirahat dan tidur.” Apa maksudnya? Ia lalu menjelaskan :

1. Seruan pertama, “Allahu Akbar” mempunyai makna, “Hai sekalian
manusia yang telah sibuk mengurusi harta dunia, berhentilah dulu
sejenak,sambutlah seruan ini, istirahatlah badanmu dan segeralah beramal
baik demi keuntungan dirimu.”
2. Seruan kedua, “Ashadu alla ilaha illallah” mempunyai makna, “Aku mohon
persaksian semua masyarakat langit dan bumi, bagiku di sisi Allah kelak di
Hari Kiamat bahwa ‘ Aku telah menyeru kalian.”
3. Seruan ketiga “Asyadu anna Muhammadar Rasulullah” mempunyai makna,
“Aku mohon persaksian dari para Nabi khususnya, Nabi Muhammad saw kelak di
Hari Kiamat bahwa Aku telah memberitahu kepada kalian setiap harinya lima
kali.”
4. Seruan keempat, “Hayya ‘alash-shalat” mempunyai makna, “Sungguh Allah
telah menegakkan shalat bagi kalian, maka tegakkanlah shalat olehmu.”
5. Seruan kelima, “Hayya ‘alal-falah” mempunyai makna, “Masuklah
kalian dalam rahmat dan peganglah petunjuk bagimu.”
6. Seruan keenam, “Allahu akbar” mempunyai makna, “Segala pekerjaan
(urusan duniawi) terlarang bagimu, sebelum melaksanakan shalat.”
7. Seruan ketujuh, “La ilaha illallah” mempunyai makna, “Inilah amanat
tujuh lapisan bumi dan langit, sudah berada di pundakmu, maka terserah
kepada kalian akan dilaksanakan atau tidak.”

Dikutip Dari Buku Jejak Langkah Mengenal Allah