Kangkung termasuk sayur yang sangat populer. Biasa dibuat tumis, cah, atau lalap.
Kangkung ternyata juga berkhasiat sebagai antiracun dan bisa mengobati berbagai
gangguan kesehatan.

Tanaman kangkung berasal dari India, yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma,
Indonesia, Cina Selatan, Australia, dan Afrika. Di Cina, sayuran ini dikenal
sebagai weng cai. Di
negara Eropa, kangkung biasa disebut swamp cabbage, water convovulus, atau water
spinach.

Bertha (36), ibu beranak dua, tinggal di Temanggung, Jawa Tengah, punya cerita.
Suatu hari,
saat sedang menyantap makanan, tiba-tiba ia merasa pusing, mual, mata
berkunang-kunang.
Keringat dingin pun bercucuran di sekujur tubuhnya. Ia langsung dilarikan ke
puskesmas
terdekat. Dokter puskesmas mendiagnosis, ia mengalami keracunan makanan.

Untunglah Bertha teringat peristiwa keracunan yang dialami suaminya setahun
lalu. Obatobatan
yang diberikan dokter urung diasupnya. Ia malah mengambil 500 gram akar, batang,

dan daun kangkung. Kangkung yang telah dicuci bersih itu diblender dengan
segelas air, lalu
diminum. Setelah mengonsumsi 2 gelas jus kangkung, Bertha merasakan tubuhnya
pulih
kembali. Ia mengaku, resep ini secara tak sengaja ia dapatkan di sebuah toko
buku di
Yogyakarta.

Secara khusus Dr. Setiawan Dalimartha, Ketua II Perhimpunan Dokter Indonesia
Pengembang
Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT), mengutarakan bahwa langkah yang dilakukan
Bertha
cukup tepat. Kangkung memang berfungsi sebagai penenang (sedatif) dan mampu
membawa
zat berkhasiat ke saluran pencernaan. Itulah sebabnya, tanaman ini mempunyai
kemampuan
menetralkan racun di tubuh.

Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat. Di Kecamatan
Muting
Kabupaten Merauke, Papua, kangkung merupakan lumbung hidup sehari-hari. Di
Kecamatan
Darussalam Kabupaten Aceh Besar, kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk
dikonsumsi sendiri maupun dijual ke pasar.

Tumbuh Cepat
Kangkung termasuk suku Convolvulaceae atau keluarga kangkung-kangkungan.
Merupakan
tanaman yang tumbuh cepat dan memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari
benih.
Terna semusim dengan panjang 30-50 cm ini merambat pada lumpur dan tempat-tempat
yang
basah seperti tepi kali, rawa-rawa, atau terapung di atas air. Biasa ditemukan
di dataran
rendah hingga 1.000 m di atas permukaan laut.

Tanaman bernama Latin Ipomoea reptans ini terdiri dan dua varietas, yakni
kangkung darat
yang disebut kangkung cina dan kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah,
rawa, atau
parit. Perbedaan antara kangkung darat dan kangkung air terletak pada warna
bunga.
Kangkung air berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan kangkung darat bunga
putih
bersih.

Perbedaan lainnya pada bentuk daun dan batang. Kangkung air berbatang dan
berdaun lebih
besar daripada kangkung darat. Warna batangnya juga bebeda. Kangkung air
berbatang hijau,
sedangkan kangkung darat putih kehijau-hijauan. Lainnya, kebiasaan berbiji.
Kangkung darat
lebih banyak bijinya daripada kangkung air itu sebabnya kangkung darat
diperbanyak lewat biji,
sedangkan kangkung air dengan stek pucuk batang.

Mengandung Vitamin
Bagian tanaman kangkung yang paling penting adalah batang muda dan pucuknya
sebagai
bahan sayur-mayur. Menurut Dr. Setiawan, kangkung mempunyai rasa manis, tawar,
sejuk.

Sifat tanaman ini masuk ke dalam meridian usus dan lambung.
Efek farmakologis tanaman ini sebagai antiracun (antitoksik), antiradang,
peluruh kencing
(diuretik), menghentikan perdarahan (hemostatik), sedatif (obat tidur). Kangkung
juga bersifat
menyejukkan dan menenangkan.

Tanaman bernama daerah kangkueng (Sumatera), pang pung (Nusa Tenggara), kangko
(Sulawesi), utangko (Maluku) ini enak rasanya dan memiliki kandungan gizi cukup
tinggi. Selain
vitamin A, B1, dan C, juga mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten,
hentriakontan,
sitosterol.

Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari Filipina, memasukkan kangkung
dalam
kelompok “tanaman penyembuh ajaib’. Di negara itu, tanaman ini dipakai untuk
menyembuhkan sembelit dan obat bagi mereka yang sedang melakukan diet. Akar
kangkung
juga berguna untuk mengobati penyakit wasir.

Manfaat Lain Kangkung
1. Mengurangi haid
Bahan: 1/2kg daun kangkung segar.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci, tumbuk halus. Lalu, tuangkan air 1/2 gelas,
berikutnya
saring dan tuangkan 1 sendok makan madu. Minum 1 kali sehari sekaligus.
2. Mimisan
Bahan: Seikat daun kangkung segar.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci, tumbuk halus. Tambahkan sedikit gula, seduh
dengan
segelas air panas. Setelah dingin, saring, minum 2 kali sehari.
3. Sakit kepala
Bahan: Seikat daun kangkung segar.
Pemakaian: Daun segar direbus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Minum air hasil
rebusan.
4. Ambeien
Bahan: Segenggam akar kangkung.
Pemakaian: Akar kangkung dicuci, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa
setengahnya.
Setelah dingin, minum 2 x 1/2 gelas.
5. Insomnia
Bahan: Daun kangkung.
Pemakaian: Sering-sering makan tumis kangkung tanpa batang.
6. Sakit gigi
Bahan: Segenggam akar kangkung, 1/2 sendok teh cuka
Pemakaian: Rebus akar kangkung dengan 1 gelas air. Gunakan air rebusannya
sekaligus 1 kali
sehari
7. Melancarkan air seni
Bahan: Segenggam akar kangkung.
Pemakaian: Akar kangkung direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas.
Minum air
rebusannya sekaligus 1 kali sehari.
8. Ketombe
Bahan: Seikat daun kangkung
Pemakaian: Rendam daun kangkung semalaman hingga airnya berwarna kebiruan. Lalu,

keramas dengan air rendaman. Lakukan setiap hari.
9. Sembelit, mual bagi ibu hamil
Bahan: Seikat daun kangkung.
Pemakaian: Makan tumisan sayur kangkung.
10. Gusi bengkak
Bahan: 200 gr akar kangkung.
Pemakaian: Akar kangkung dicuci bersih, lalu direbus dengan 200 cc air dan 200
cc cuka.
Setelah hangat, air rebusan digunakan untuk kumur-kumur. Lakukan berulang-ulang.

11. Kapalan
Bahan: Getah kangkung.
Pemakaian: Bagian yang menebal diolesi getah kangkung. Lakukan setiap hari.
12. Kulit gatal karena eksim
Bahan: Daun kangkung segar secukupnya.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci, lalu direbus dengan air secukupnya sekitar 5
menit. Setelah
hangat, pakai untuk mencuci bagian yang sakit. Lakukan setiap hari.
13. Digigit lipan
Bahan: Daun kangkung.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci bersih, tambahkan garam secukupnya. Giling
sampai halus,
bubuhkan di tempat yang sakit, lalu dibalut.