Sebuah keluarga baru bangun kesiangan, dan anak mereka yang berumur enam tahun ketinggalan bis sekolah.

Sang ayah, meski terlambat kerja, harus mengantarnya ke sekolah. Karena ia tidak tahu jalannya, ia menyuruh anaknya untuk mengarahkannya.

Mereka naik mobil melewati beberapa blok sampai sang anak menyuruhnya belok untuk pertama kalinya, kemudian beberapa blok lagi sebelum belokan kedua. Perjalanan sampai 20 menit — namun ketika tiba di sekolah, ternyata sekolahnya dekat dengan rumahnya.

Sang ayah, dengan agak jengkel, bertanya kepadanya mengapa ia malah mengajak berputar-putar.

Sang anak menjelaskan, “Itu tadi jalan yang biasa dilewati bis sekolah, Ayah. Itu satu-satunya jalan yang aku tahu.”