Seorang aktivis gerakan emansipasi wanita yang radikal menumpang sebuah bis kota. Baru saja dia naik, seorang laki-laki di depan tempatnya berdiri hendak bangun dari tempat duduknya. Dengan ketus si aktivis berkata,” Ini dia lagi contohnya seorang laki-laki yang mencoba menentang persamaan perlakuan terhadap perempuan dengan memberikan tempat duduknya”. Dia kemudian mendorong laki-laki itu agar duduk kembali. Beberapa menit kemudian si laki-laki hendak berdiri lagi tapi sekali lagi di cegah oleh wanita tadi. Kejadian serupa berulang beberapa kali. Akhirnya dengan kesal si laki-laki berkata,” Maaf nyonya, Anda harus membiarkan saya berdiri. Saya sudah lewat 2 km dari tempat seharusnya saya turun”.