Mengonsumsi daun pepaya akan membuat metabolisme yang kurang baik menjadi normal.

Tumbuhan pepaya yang dalam bahasa Latin disebut Carica papaya adalah tumbuhan dengan banyak khasiat yang berasal dari Meksiko. Daunnya, bahkan buahnya, tidak jarang dipercaya dapat digunakan sebagai penyembuh berbagai penyakit, seperti antidiabetes. Akhir-akhir ini, ternyata daun pepaya juga dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Apabila dilihat dari kandungannya, pepaya, yaitu daun, buah, dan batang banyak mengandung getah yang mengandung enzim dan terpenoid. Kandungan terpenoid adalah senyawa yang biasanya terdapat dalam tumbuhan. Senyawa ini banyak terdapat dalam minyak atau sari yang dihasilkan tumbuhan dan dapat digunakan sebagai obat.

Enzim yang terdapat dalam getah pepaya adalah enzim papain. Enzim ini berfungsi memecahkan molekul protein, sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging yang keras (alot).

Terkait penggunaannya sebagai obat DBD, hal tersebut berdasarkan pengalaman seorang ayah yang anaknya menderita DBD parah. Jumlah keping darah (trombosit) anaknya dapat meningkat setelah meminum air perasan daun pepaya atau jus daun pepaya mentah.

Jadi, daun pepaya tersebut ditumbuk dan diperas airnya. Tetapi, yang perlu diperhatikan adalah daun pepaya harus dalam keadaan mentah atau jangan direbus terlebih dahulu. Selain itu, yang digunakan hanya daunnya saja, sedangkan, batangnya harus dibuang.

Metabolisme Membaik

Laboran dari laboratorium ekologi Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI), Sopy mengatakan, hal tersebut mungkin saja bisa terjadi. “Seorang yang sedang sakit pasti metabolismenya tidak baik. Dengan memakan daun pepaya, metabolisme akan membaik, karena untuk melakukan metabolisme tubuh membutuhkan hormon. Sedangkan, hormon didapat dari enzim yang banyak terdapat dari daun pepaya,” katanya.

Karena itu, lanjutnya, dapat dijelaskan mengapa keadaan penderita DBD membaik setelah memakan daun pepaya. Tetapi, hal tersebut belum bisa dipastikan karena belum dilakukan uji coba di laboratorium.

Hal senada juga diungkapkan oleh Guru Besar Departemen Farmasi FMIPA UI, Sumali Widyowidagdo. Dia juga mengatakan, mungkin saja air daun pepaya dapat meningkatkan trombosit kepada penderita DBD. Tetapi, dia menyatakan belum ada penelitian laboratorium mengenai hal tersebut.

Apabila dijelaskan secara teori, Sumali mengatakan, hal tersebut dapat terjadi disebabkan daun pepaya memiliki fungsi stimulan untuk meningkatkan nafsu makan dan merangsang pembuatan enzim pencernaan. Hal ini bisa meningkatkan metabolisme di tubuh yang lemah karena sakit. Oleh karena metabolisme membaik, maka keadaan si penderita juga akan semakin membaik.

“Apabila metabolisme baik, memungkinkan jumlah trombosit dapat meningkat. Hal tersebut karena metabolisme bertujuan menghasilkan energi untuk meningkatkan jumlah keping darah. Apabila digunakan sebagai stimulan maka sebaiknya air perasan diminum sebelum makan. Selain itu, penggunaannya juga harus disesuaikan dengan keperluan atau jangan berlebihan,” katanya.

Selain itu, Sumali juga mengungkapkan, kalau rasa daun pepaya yang pahit, berasal dari terpenoid, juga dipercaya dapat menimbulkan efek obat. Hanya saja, hal tersebut perlu pembuktian lebih lanjut.

“Daun pepaya dapat digunakan sebagai obat cacing karena mengandung enzim papain,” katanya.

Terkait masalah penggunaannya oleh masyarakat awam, peneliti obat herbal ini mengatakan, bukanlah suatu masalah yang serius. Hal ini karena daun pepaya adalah berasal dari alam dan merupakan bahan herbal. “Selama dari alam, tidak berbahaya. Tetapi, tetap saja penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter,” katanya mengingatkan. [Suara Pembaruan]