brokoliBERGEMBIRALAH mereka yang menyukai lalapan hijau. Berdasarkan hasil temuan terbaru terungkap brokoli mentah ternyata mengandung kimia potensial yang bisa menghambat kerusakan DNA dan pertumbuhan kanker. Saat Anda mengunyah brokoli sel-sel yang pecah akan melepaskan enzim yang memproduksi zat kimia yang disebut dengan sulphoraphane.

Nathan Matusheski, seorang peneliti di Universitas Illinois melakukan pengujian pada skala laboratorium mengenai hal itu. Menurut Matusheski secara umum 20 persen dari zat sulphoraphane yaitu sejenis anti-karsinogenik yang memiliki atom sulfur ekstra di dalam molekulnya. Jika, tubuh kekurangan zat sulfur penting tersebut akan menyebabkan hilangnya kemampuan melawan kanker. Kenyataan lain menunjukkan saat brokoli dipanaskan hingga 60 derajat Celsius, kandungan zat antikankernya menghilang.

Protein yang terdapat pada brokoli (dinamai ESP), berperanan penting dalam mencegah kekurangan sulphoraphane. Menurut Matusheski memanaskan brokoli sama artinya dengan menghancurkan ESP atau membuang keuntungan yang bisa didapat berkat adanya sulphoraphane. Karena itu, cara memasak brokoli konvensional sering kali menghancurkan enzim penghasil sulphoraphane.

Berbagai penelitian sejenis sebetulnya merupakan upaya untuk menambah pengetahuan bagaimana cara meningkatkan kekebalan tubuh melalui makanan. Tanpa kita sadari cara pengolahan kita terhadap makanan justru membuat fungsi makanan untuk mencegah pe- nyakit menjadi hilang.

Selain itu, dunia membutuhkan banyak penelitian yang bisa mengembangkan berbagai jenis tanaman yang berfungsi untuk ketahanan tubuh.

Sementara itu, vaksin kanker temuan terbaru memberikan hasil di luar dugaan. Vaksin tersebut mampu mencegah aliran darah yang diperlukan oleh sel-sel kanker untuk tumbuh secara lebih baik dari tumor. Vaksin itu mampu memotong pasokan darah yang diperlukan untuk pertumbuhan kanker.

Sel-sel kanker ternyata berhasil memutasi vaksin terdahulu, sehingga diperlukan vaksin yang lebih ampuh. Hasil temuan vaksin terbaru berhasil melakukan fungsinya dengan baik untuk melawan ganasnya sel-sel kanker. Selama ini penggunaan obat-obatan tidak begitu efektif untuk mencegah pertumbuhan tumor. Namun, dengan temuan terbaru itu diharapkan bisa dilakukan secara lebih baik