Anthurium, Hujan dan Bonsai

Bonsai

foto-foto:dok.spAnthurium

Apa primadona tanaman hias saat ini dan yang selalu diburu pehobi tanaman hias? Ternyata para peminat tanaman hias masih banyak yang penasaran dan tertarik dengan anthurium. Hal itu dituturkan seorang penjual tanaman hias, Muis, yang berada di jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta Selatan. Dari pengamatannya, jenis anthurium yang masih tinggi peminat antara lain anthurium cobra, anthurium corong, serta beberapa dari anthurium jenmanii.

Saat ini, harga anthurium jenmanii berukuran besar, yang tingginya sekitar satu meter, bisa mencapai Rp 150 hingga 500 juta. Harga jual di kios tempat Muis berjualan, Senayan Indah, menyesuaikan harga yang dikeluarkan majalah Trubus.

Untuk mendapatkan tanaman-tanaman hias, kios Senayan Indah mengambil dari pusatnya, yaitu Karanganyar Jawa Tengah. Mereka mengambil langsung dari pemasoknya.

“Kalau ada orang yang mau pesan, kami langsung hubungi orang-orang di Karanganyar. Tapi, kalau yang dipesan belum ada, pembeli harus menunggu beberapa hari atau minggu,” ujar Muis.

Menurut Muis hingga saat ini, hanya anthurium yang harganya paling mahal. Jenis-jenis tanaman lain masih tergolong standar, mengikuti ukuran dan bentuk saja.

Musim hujan sangat berpengaruh terhadap tanaman, baik dari segi keberadaan hingga masalah penjualan. Muis mengaku, sejak masuk ke musim penghujan, penjualan agak menurun.

Hal itu juga yang dirasakan Sukardi, pemilik kios Puspita Indah, yang juga berada di wilayah Senayan. Menurutnya, pasaran tanaman hias sekarang masih menurun, Sukardi menggunakan istilah sakit untuk menggambarkan hal itu.

“Karena musim hujan, otomatis tanaman banyak yang rusak. Kalau sudah agak terang (jarang hujan), bisa membaik. Hal itu berpengaruh juga pada penjualan, terutama sejak masuk Januari 2008,” ujar Sukardi.

Di kios Puspita Indah miliknya, Sukardi hanya mengkhususkan pada penjualan tanaman jenis adenium dan euphorbia. Tanaman-tanaman tersebut ia dapatkan melalui agen Godong Ijo Nursery, yang berpusat di Sawangan, Depok.

Sukardi menjabarkan, untuk adenium keluaran 2008, harga yang paling murah Rp 35 ribu. Harga tersebut untuk adenium ukuran paling kecil, yang berdiameter bonggol antara 3-5 centimeter (cm), yang disebut ukuran A. Sedangkan yang paling mahal bisa mencapai Rp 50-100 juta.

Menurut Sukardi, menjual tanaman seperti menjual pakaian. Tanaman juga mengalami perkembangan dan perubahan, kalau yang dijual model lama maka peminatnya pun kurang dan dianggap ketinggalan jaman.

“Memelihara tanaman itu ada kesenangan dan kepuasan tersendiri, tapi bukan untuk disombongkan. Lebih kepada kepuasan batin,” kata Sukardi, yang mengelola kios bersama istrinya.

Selain adenium dan euphorbia, Sukardi juga menjual beberapa jenis tanaman lain sebagai tambahan. Tapi, menurutnya, tanaman yang saat ini masih banyak peminatnya adalah anthurium.

Sementara itu, Amung, pemilik kios Aldi Dekorasi di wilayah Kalibata, Jakarta Selatan, juga memberi pendapat yang sama tentang tanaman yang sedang tren. Ia mengatakan bahwa anthurium masih banyak dicari dan diminati orang, hanya saja harganya sudah agak murah dibanding 2007 lalu.

Amung mengatakan, musim hujan sangat berpengaruh terhadap tanaman dan penjualan. Untuk tanaman hias yang berbunga, kurang bisa tahan lama jika terus-menerus tersiram hujan sehingga mudah busuk. Tanaman hias juga agak sulit didapat saat musim hujan.

Bonsai

Sementara, menurut Amung, bonsai bisa lebih bertahan, walaupun saat ini peminatnya tidak sebanyak anthurium. Tapi, bonsai memiliki penggemar sendiri sehingga harganya tidak mengalami penurunan secara drastis.

“Kalau bonsai yang desainnya bagus, harganya masih relatif mahal. Namun, bahan-bahannya agak sulit dicari. Jenis-jenis bonsai yang masih diminati seperti beringin dan bougenville,” ujar Amung.

Hal itu juga yang diungkapkan Tri, yang kiosnya khusus menjual berbagai jenis bonsai. Menurutnya, karena bonsai sudah memiliki peminat tersendiri maka harganya stabil.

“Bonsai yang dijual di kios saya masih lebih murah dibanding kolektor. Harganya berkisar ratusan ribu, hanya ada beberapa yang di atas satu juta,” ujar Tri, yang kiosnya terletak di deretan jalan Gerbang Pemuda, Senayan.

Karena bonsai tidak memiliki musim, maka pembelinya akan terus ada, berbeda dengan tanaman hias seperti anthurium, adenium, aglaonema, dan euphorbia. Sementara, bonsai yang saat ini sedang diminati orang adalah bonsai cemara udang dan bonsai santigi.

Harga jual bonsai jenis tersebut sekitar Rp 1 hingga 5 juta, tergantung bentuk. Semakin rumit dan unik bentuknya maka harga semakin mahal.

Bonsai yang dijual di kios Tri didapat dari daerah Puncak, Jawa Barat. Ia mengungkapkan, tidak mempunyai agen khusus untuk mensgambil bonsai, hanya memilih yang bagus saja. Sementara itu, Tri mengatakan, jenis bonsai jeruk kip akan banyak dicari ornag menjelang perayaan tahun baru Tiongkok (Imlek). Harga jualnya antara Rp 300 ribu hingga 5 juta. Hanya saja, kiosnya tidak menjual tanaman itu. [DMP/N-5]