Pada suatu hari, seorang anak bertanya kepada ibunya yang sedang mencuci piring, “Bu, memek itu apa sih?”. Karena ibunya takut jika anaknya mengulang kata-kata itu secara berlebihan, maka yang seharusnya artinya kemaluan wanita diubah oleh ibunya menjadi “piring”. Lalu, anak tersebut bertanya lagi, “Bu, kontol itu apa sih?”. Jawaban yang seharusnya batang penis, diubah ibunya menjadi “tongkat”. Lalu, bocah itu bertanya lagi, “Bu, ngenthu itu apaan?”. Arti yang sebenarnya adalah hubungan sex, diubah oleh ibunya menjadi “duduk”.


Tak berberapa lama kemudian, seorang kyai yang membawa tongkat datang mencari ibunya. Beliau bertanya kepada anak tersebut, “Ibumu sedang apa?”. Anak itu menjawab, “Ibu sedang cuci memek, silakan ngenthu dulu pak!”. Betapa kagetnya si kyai atas perkataan anak tersebut. Karena sudah tak tahan lagi, kyai tersebut pamit pulang. Tiba-tiba anak tersebut berteriak karena kyai tersebut lupa membawa tongkatnya. “Pak, kontolnya ketinggalan! !…”