Suatu ketika, Nashruddin akan menual setengah dari rumahnya. Seorang makelar berkata padanya, ”Mengapa kamu tergesa-gesa, sekarang bukan saatnya untuk menjual rumah.” Nashruddin berkata padanya, ”Sepanjang hidupku, aku tidak menyukai harta yang dimiliki secara bersama. Sudah sepuluh tahun kamu bekerja sama, dan aku menawarkan padanya agar dia mau menjual bagiannya padaku. Aku harap, dia rela menjualnya. Oleh karena itu, aku akan menjual sebagian milikku dan membeli setengah yang menjadi miliknya, sehingga aku akan lepas dari persengketaan dengan rekanan yang bekerja sama denganku.”